Nasihat-nasihat itu mengingatkanku pada sekolahku

Suatu ketika ada yang ngepost gini (bikin kangen suasana TLD ih, serius beda T.T)
Assalamualaykum wa rohmatulloh wa barokatuh.
Kalau boleh buka lapak ni, saya mau buka lapak dengan judul nasehat-nasehat guruku.
Kenapa nasehat2 beliau? Ya karna guru-guru di Teladan adalah guru-guru yang berkomitmen tidak hanya mengajarkan ilmu yang bikin sukses di dunia saja tetapi juga sukses di akhirat. Seperti yang dikatakan pak May, "Saya ingin kembali melihat nuansa Islami membudaya di kampus ini," maka lapak ini muncul. Semoga bermanfaat, ayo semua nya bisa share.
Tak awali nggih,
Pak Subadiyono ketika masa-masa kelas 3:
"Alloh ki memberikan ujian yang sama berulang-ulang sebagai cobaan pada kita, apakah kita masih berada di level yang sama sehingga kita hanya dapat mengeluh dan lari dari masalah, atau kita sudah maju ke level selanjutnya karna kita telah bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ujian tersebut. Sama seperti ujian makan, dulu begitu sulitnya kamu makan sendiri pada waktu kecil, tapi begitu kamu sudah berjuang untuk bisa makan sendiri, maka ujian makan yang setiap hari kamu jalani dapat kamu lewati dan digantilah oleh Alloh ujian-ujian selanjutnya. Selamat berproses Luth, jangan lari dari masalah, hadapilah"
Ahid Prihanta Pak sigit said, "saya itu dulu pulang sekolah langsung ke sirkuit, balapan. Jadi ya kalo tangan pada bonyok ya sudah biasa itu saya. Sekolah bawa parang juga biasa." mungkin pesan secara implisit agar tidak menirunya, wkwk
Luthfi Alfikri Dan ada lagi pak Zaenal Mursalin bercerita bahwa beliau dulu datang ke Jogja dengan tanpa modal apapun, tapi karna beliau banyak ikhtiar, brdoa, dan tawakkal maka beliau dapat melewatinya. Bahkan beliau dulu di OSIS punya sekretaris yaitu pak mahfud MD. Keren
Hanani Kusumasari Mengutip teman, bu cut prnh bilang,"jangan brhenti di lajur belok kiri jalan terus, nanti org yg mau ke belok kiri gak bs jalan terus. Kl kita menghalangi jalan mereka, jalan ke surga kita kelak bakal dihalangi."
Ahmad I. Musthafa @^: nambahin, beliau jugak pernah cerita, nyebutin quote dari ustadnya klo ga salah: "Kalau kau menghalangi jalan seseorang di dunia, jangan marah ketika ia menghalangi jalanmu ke surga."
Al Faruq kalau ngendikane Pak Masyhudi : "Nikaho..!"
Muhammad Dalton "pelajari ilmu agama, karena ilmu agama itu adalah bara. sedangkan ilmu dunia adalah asap. asap tidak ada tanpa bara"-pak Zar'an
Al Faruq "saya cuma ingin sesuai syari'at saja" Pak Zar'an rahimahullah - Booklet GRT 1430 H
Al Faruq Berilmu yang amaliyah, beramal yang ilmiah (sesuai sunnah-red) : Pak Zar'an rahimahullah
Luqman Zaini "insyaAllah aku munggah kaji" -Mr. Singgih
Annisa Fitriani "jangan pernah meremehkan diri sendiri sedikitpun. kita semua spesial dengan bakatnya masing2. jd jangan pernah berhenti bercita2 tinggi dan berjuang mewujudkannya" -pak singgih
Mochammad Yan Pandu Akbar "...jangan memakai jilbab hanya karena SMA 1..." bu Nanik Iriani
Ahmad Fathan Hidayatullah Satu hal yang membuat saya tersentak dan merubah hidup saya adalah ketika mendengarkan dan menyimak penjelasan dari QS Al Baqarah 208 dari Syaikhuna Al Ustadz Pak Zar'an رحمه الله :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).
Ahmad Fathan Hidayatullah Ada lagi tapi cuma inget maknanya :
"Ngingu jenggot ki sunnah sik ngirit, ra perlu biaya, ra usah tuku silet nggo ngerok/nyukur jenggot"
Luthfi Alfikri melengkapi dek Mochammad Yan Pandu Akbar, nuwun sewu nggih dek, hehe
"karena cintaku pada anak anakku, maka betapa aku sedih kalau melihat gambar muridku bongkar bongkar jilbab padahal dulu tertutup ketika SMA. Wahai anak anakku, sekali lagi jangan pakai jilbab karena SMA 1, pakailah karena Allah"
Mochammad Yan Pandu Akbar "Allah maha melihat, Nak" Bu Cut Suhaira
Ahmad Alvin Muttaqin "Saya selama menjadi guru tidak pernah telat!" Pak Zaenal Mursalin.
Ahid Prihanta "1+k" pak Khaelani
Wildan Islam "orang yang mbuka aurat itu, dosa setiap detiknya"
(Mr. Zainal Mursalin, guru alumni MAN yang pernah hampir di DO karena mimpin demo disekolahnya, ketua OSIS yg punya sekretaris Pak Mahfud MD, anak dari seseorang yang memberikan mahar berupa 'ngajari gaji' kepada istrinya.)

"eh mbak... yang disitu.. mbok pakai jilbab. saya terangsang je " (pak jamur, dengan kurang lebih redaksinya seperti itu) 

"Tolong di semua program & kegiatan osis, semuanya diluruskan niatnya, jangan cuma nyari dari manusia, ya sudah jelas kalau manusia itu nggak dapat apa2"
(Mr. Subadiyana)

"Wes rapopo.. muride telat soale gurune yo telat.. nek raentok telat.. jenenge sak karepe dhewe"
(Mr. Masyhudi, guru agama islam yang super keren, beliau ucapkan ketika ana telat kurang lebih 15 menit-an dari istirahat)

"Ngopo kok jawabane ngono kuwi? yo soale ono ning Qur'an Hadits" (Pak Masyhudi, Pak Sok sering, pak takaful, pak mu'tashim -kata2 yang sering saya dengarkan- jawaban yang keren)

"Ini bagus ini, cara duduk kalian sperti ini bagus ini, laki2 sama perempuan dipisah, harus dipertahankan"
(Mr. Masyhudi, guru yang amat menginspirasi)

"Rapopo kok dik... tenan.. raono ceritane wong sholat kok dadi bodo"
(bu menik remen, ketika ana telat masuk kelas krng lebih 10-15 menit, gara2 istirahat 20 menit, sholat dhuha nggak sampe 5 menit, itupun nunggu bel masuk dulu dan ttep pake alasan sholat dhuha buat masuk kelas)

"...trus berubah? (maksudnya; Apakah kalau sudah ngaku terus ada gunanya? edt) saya gak suka seperti itu... lebih baik nilai saya jelek daripada harus ngepek/nyontek"
(bu narni, pas disampingku ada yang ngaku dulu ngepek)

"lhoh kan kita tinggal nyonto? kita kan nggak usah mbuat2 baru, kita tinggal ngikutin aja yang dulu udah pernah dilakukan.. iya to? (pak farid, pas untuk yang kesekian kalinya)
Luthfi Alfikri Beliau (Pak Zaenal Mursalim) ngendika seperti itu agar yang akhwat bisa lebih menutup auratnya dan menjaga kemuliaannya karna fitrah pria memang menyukai wanita, kurang lebih itu yg saya tangkap ketika saya juga pernah mendengar itu terjadi di angkatan saya
Nur Hayatiningsih inget bget kata-kata Pak Dion saat aku mulai masuk XI IPS lagi nyeritaan tentang jalur undangan "sebab penyesalan datang kemudian bukan sekarang sekarang adalah BERUSAHA. Karena anak yang siap dan mampu pasti ada PERUBAHAN maka PERSIAPKANLAH!" saat kita galau tentang jalur undangan. Kata2 ini sampai aku catet di belakang buku tulis b.Indoku 
Prima Aida kalau saya nyatetnya dari sensei nendar.. kalo nggak salah begini: "karena kita (hidup) hanya punya 2 pilihan: sabar dan syukur. Dan 22nya adl bagus"
waktu itu ada ceritanya juga.. jadi lebih kerasa.
Luthfi Alfikri Bercerita tentang buku, saya juga ada. pas dulu pernah nulis beberapa target di buku agenda saya. Suatu saat saya tertidur pas pelajaran, kemudian pak Ris Hartanto mendekati saya, dan memang saat itu posisinya adalah buku agenda saya terbuka pas bagian target2 itu, ada ranking XX di sekolah, ada kuliahnya dimana, dll. Pak Ris yang melihat itu membaca tulisan itu.
Akhir e aku terbangun pas itu dan pak Ris langsung ngendika "Sebelum targetnya terwujud semua, ya targetkan untuk tidak tidur di kelas dulu Luth" 
Nice banget cara beliau menasehati saya. 
Nur Hayatiningsih Pak Zam "jangan membenarkan hal yang biasa, tapi biasakanlah melakukan hal yang benar" setiap kesempatan beliau sering mengucapkan kalimat itu,
Nur Hayatiningsih Pak Zam "jangan membenarkan hal yang biasa, tapi biasakanlah melakukan hal yang benar" setiap kesempatan beliau sering mengucapkan kalimat itu,
Mahaffy Ivanaji Farham Pak Budi, "segala yg diawali dgn (niat) baik belum tentu akhirnya baik, tetapi segala yg diawali dgn (niat) jelek, pasti akhirnya jelek" nb: redaksinya kurang lebih seperti itu, tapi intinya mengena banget lah
Juna Rasyid Pak Zam,"Jika kita mencoba untuk berbohong satu kali,maka akan ada 1000 atau bahkan lebih lagi kebohongan yang akan kita perbuat." 
Yanuarta Sulistiyawati "sek jawab pertanyaan dengan jawaban takdir, silakan keluar dari kelas" Pak Yon :)) hehe, kalimatnya tidak persis seperti yang disampaikan beliau ._.v
Yanuarta Sulistiyawati Pak Budi, "waktu akan menunjukkan siapa yang benar"
Yanuarta Sulistiyawati Bu Menik, "awal yang baik, menghasilkan akhir yang baik". kalimat ini menambah semangat ketika masuk awal kelas XI hehe
Muhammad Faiz Hardiansyah "Semua kegiatan dihentikan kecuali bernafas" -Bu Zan
Muhammad Noor Ridho Aji "Seharusnya semua acara berhenti ketika waktu adzan" -Pak Asrori pas melihat ada acara di aula yg nggak berhenti ketika adzan, dan beliau langsung nyuruh berhenti
Mochammad Yan Pandu Akbar "kalo saya ya Yan, yg pnting itu cukup. Koyok nek kita sholat kae lho. Doane piye? 'ya Allah cukupkanlah nikmatMu..." Bu Sundari
Mochammad Yan Pandu Akbar 'SMA siji saiki ws mbalik koyo 30 th yg lalu, jaman2 jahiliyah.' pesan Alm Pak Zaran bbrpa saat sblm beliau sowan Gusti Allah kpda orang kepercayaan beliau.
Juna Rasyid Bu Zan,"Pokoknya nggak boleh lupa sampai mati!" Beberapa kali bahkan sering kali diulangi beliau saat memberikan ilmu di kelas.
Hanif Ramadhan Bu Zan : "Bolpen letakkan !" mbuh maksude opo hahaha
Luthfi Alfikri Bu Zan ki memang "Penegak Kedisiplinan Legendaris" yang dimiliki oleh Teladan, bersyukurlah pernah mendapatkan "lesson" mengenai kedispilinan dari beliau. 
Afifah Sholihah Pak Dion, "Hidup itu memang pilihan. tapi, bertanggung jawablah atas pilihan yang kita pilih" 
teringat hari pertanggungjawaban kelak.
Hanif Ramadhan Pak Dion "bajunya dimasukkan mas"
Rumaisha Azka "Orang yang cerdas adalah orang yang selalu ingat akan matinya" -Bu Mundari
Wikan Haryo Rahmantyo Pak Zaenal Mursalin mengenai KB "Lebih baik anak banyak tetapi berkualitas."
Amin Mardha hape itu mendekatkan yang jaauh tapi menjauhkan yang dekat -pak subadiono.. menurut saya yang dimaksud juga termasuk sosial media
Aku juga pernah nulis dibinder kayak gini:
Kenapa tidak terpikir untuk memudahkan orang lain, hanya berpikir kemudahan dirisendiri-P’Dion
Jangan mengalahkan hukum Allah dengan hukum yang dibuat manusia-P’Syarullah
Jangan cuma ilmu untuk ilmu, tetapi ilmu untuk amal-P’Syarullah
Eratkan dengan Tuhan, minta restu ibu-P’Budi

Jangan menyumpah dan sebaiknya tidak kena sumpah(hati-hati dengan ucapan)-P’Budi

Komentar